Connect with us

Kecewa Dengan Putusan DPR, Mahasiswa UIN Siap Turun Ke Jalan

Serpong

Kecewa Dengan Putusan DPR, Mahasiswa UIN Siap Turun Ke Jalan

demo-mahasiswa-ilustrasiTANGSELLOKE.com- Senat Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengaku kecewa dengan hasil putusan RUU Pilkada yang digelar di ruang rapat paripurna Gedung DPR, Senayan, Jumat (26/9) dini hari.

Mereka menilai putusan pilkada lewat DPRD hanya akan membuat demokrasi menjadi elitis dan semakin jauh dari keseharian rakyat. Oleh karenanya, mereka akan melawan bersama rakyat baik di jalanan maupun dengan cara mendukung upaya uji materi ke Mahkamah Konstitusi untuk mengembalikan cita-cita demokrasi tersebut.

“Putusan paripurna telah mencidrai semangat reformasi yang dinginkan rakyat, rakyat tidak akan tinggal diam, kami akan melawan bersama-sama rakyat!” tegas Presiden Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sintia Aulia Rahmah di Jakarta pada Jumat (26/9).

Sintia juga menambahkan, hak-hak rakyat telah dirampas hingga yang paling asasi oleh DPR, maka penting sekali bagi rakyat untuk melakukan perlawanan terhadap DPR yang telah mengkhianati amanah rakyat.

“Mahasiswa menyatakan sikap akan membuktikan konsistensi seperti yang telah diperjuangkan sejak dahulu, kami akan bersama-sama rakyat melawan siapa saja yang ingin mengembalikan bangsa ini ke era orde baru,” tandas Sintia

Dalam catatan mahasiswa, lanjut Sintia, pengembalian pilkada ke DPRD memiliki konsekuensi buruk karena harus berhadapan dengan “preman parlemen”, dimana tercatat dalam kurun waktu 2004-2012 saja ada sekitar 3000 anggota parlemen yg terlibat korupsi.

“Opsi pilkada tidak langsung akan dikerangkeng oleh rantai korupsi di legislatif, ini akan semakin menguatkan “kongkalingkong antar eksekutif dan legislatif. Selain itu juga merupakan pengkhianatan terhadap perjuangan demokrasi, dan perampokan terhadap kedaulatan rakyat, yang dilegalkan melalui lembaga legislatif,” katanya.

Sintia bersama mahasiswa akan mengkonsolidasikan diri untuk melakukan perlawanan serta juga memgancam akan mencatat anggota DPR yang telah mengambil opsi pemilihan tidak langsung sebagai penghianat reformasi.

“Nama-nama tersebut pantas kita berikan gelar sebagai pengkhianat reformasi dan disebarkan, hal ini dilakukan agar rakyat tidak lupa siapa yang selama ini berjuang untuk rakyat dan yang pura-pura berjuang saja,” pungkasnya. (mdr/to)

Continue Reading
Advertisement
You may also like...
To Top