BANTEN OKE
Adik Bupati Lebak Tersangka Penganiayaan
18.143.23.153- Adik Bupati Lebak Mulyadi Jayabaya, Sumantri Jayabaya yang menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Lebak ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Lebak dalam kasus penganiayaan. Sumantri menganiaya tiga pekerja PT Luck Soil Indonesia di perkebunan PT Perkebunan Nasional (PTPN) VIII Lebak.
Seperti diberitakan Beritasatu.com dari Suara Pembaruan, Selasa (24/9/2013), kendati telah ditetapkan sebagai tersangka, namun Sumantri belum ditahan aparat kepolisian.
“Kami sudah mendatangi Polda Banten untuk mendesak agar Kapolda Banten menahan Sumantri Jayabaya,” kata Ardy Mbalembout, pengacara korban yakni Asep Supriadi, Budi Basuki dan Erwin Siahaan. “Korban menderita trauma psikologis akibat penganiayaan itu. Sementara pelaku masih dibiarkan bebas berkeliaran.”
Menurut keterangan pengacara korban sudah tiga kali datang ke Polda Banten untuk meminta perlindungan hukum selain mendesak agar tersangka Sumantri ditahan. Ardy menilai Kapolres Lebak AKBP Mulia Nugraha tidak menghiraukan permintaan pihak korban. Karena beberapa kali Kapolres Lebak enggan ditemui pihaknya. “Kami menyangsikan keberanian Polres Lebak dan Polda Banten,” tegasnya.
AKBP Mulia Nugraha sebelumnya mengatakan bahwa penetapan status tersangka kepada Sumantri Jayabaya karena ada laporan polisi, keterangkan saksi dan korban termasuk hasil visum. Pasal yang dikenakan kepada Sumantri adalah 170 KUHP tentang kekerasan yang dilakukan bersama-sama atau pengeroyokan. Ancaman pidananya 4,5 tahun.
Alasan Polisi sebagaimana dijelaskan Kanit 2 Krimsus Polres Lebak, Iptu Endang Sugiarto, tidak menahan, karena sikap kooperatif tersangka. Kemudian tidak ada niat tersangka menghilangkan barang bukti. Selanjutnya tersangka dalam menyampaikan keterangannya tidak berbelit-belit.
Kejadian ini bermula pada Minggu (18/8/2013) lalu, sekitar pukul 16:30 WIB. Ketika tiga korban sedang berada di pos perkebunan kelapa sawit PTPN VIII Kebon Bojong Datar, Kampung Emplasemen RT 004/001, Desa Cikareo, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak.
Sumantri menelpon Budi dan menanyakan keberadaannya. Tanpa rasa curiga, Budi akhir menyampaikan dirinya sedang berada di perkebunan. Sekiranya 30 menit kemudian, datanglah Sumantri bersama beberapa temannya. Ketika Budi bersama Asep dan Erwin mendatangi Sumantri, mendadak mereka dihadiahi bogem mentah bahkan pukulan balok. Menurut pengakuan Budi, dia bersama Asep dan Erwin dikeroyok 15 orang. “Setelah memukul mereka langsung pergi. Mereka sempat ngancam agar tidak cerita ke wartawan,” ujar Budi. (jid)