Info Tangsel
Revitalisasi Pasar Ciputat Dinilai Pengamat Tidak Pro UKM
Baru-baru ini bahasan revitalisasi Pasar Ciputat menjadi ramai dibicarakan. Yakni, mengenai kebijakan Pemerintah Kota Tangsel (Tangsel) yang mengharuskan selesai pada tahun 2020 ini. Salah satunya pengamat ekonomi yang menilai revitalisasi tersebut terlalu dipaksakan, tidak sesuai dengan komitmen pemerintah pusat.
Ajib Hamdani, selaku pengamat kebijakan ekonomi menilai revitalisasi pasar Ciputat terlihat dipaksakan, Dalam kondisi pandemi ini, pemerintah daerah harus membuat program-program yang sejalan dengan pemerintah pusat.
“Dimana pemerintah pusat memprioritaskan UKM agar mendapat perhatian khusus, Bahkan PMK Nomor 70 tahun 2020 tentang penempatan dana negara di bank pemerintah, tahap pertama sebesar 30 % diprioritaskan buat UKM,” jelas Ajib Hamdani yang aktif di HIPMI Pusat sebagai Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan, saat dimintai tanggapan oleh awak media, Sabtu (18/07/20).
Ajib meneruskan bahwa kebijakan pemerintah daerah harus selaras dengan kebijakan pemerintah pusat agar ekonomi segera tumbuh positif dari sektor UKM.
“Kalau pemerintah daerah membuat program yang tidak pro UKM, maka justru berseberangan dengan gagasan dan komitmen pemerintah pusat agar ekonomi segera tumbuh positif dengan penopang utama dari sektor ukm,” imbuhnya Ajib.
Seperti yang dilansir TangerangNews di upload pada Selasa (14/07/20). Rencana atas perubahan wajah pasar yang telah cukup lama beroperasi di Tangsel ini, sudah lama disuarakan. Bahkan, rencana itu pun tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangsel di bawah kepemimpinan Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany.
Namun ketidakpastian atas rencana itu pun membuat sejumlah pedagang merasa resah. Informasi yang dihimpun, sebelum revitalisasi pasar dilakukan para pedagang akan direlokasi terlebih dahulu.
Rencananya para pedagang akan dipindahkan sementara ke dalam Plaza Ciputat, kawasan perbelanjaan yang masih berada di kawasan pasar Ciputat.
“Gimana ya dalam keadaan kayak gini, kalau pindah ke tempat yang memadai enggak apa-apa. Tapi, ini dipindah ke tempat yang ngumpet. Jadi bikin tambah sulit,” ungkap Mimin, 38, seorang pedagang sayur di Pasar Ciputat, Selasa (14/7/2020).
Namun, ia yang sudah berjualan di Pasar Ciputat sejak tahun 1998 mengaku hanya bisa pasrah jika Pemkot Tangsel merealisasikan rencana itu dalam waktu dekat.
Begitupun menurut Ketua RT 03 RW 09, Ciputat, Tangsel, Suryadi Jaya membenarkan kabar tidak pastinya rencana relokasi tersebut. Bahkan, ia pun kerap mendapat pertanyaan terkait kepastian revitalisasi itu dari para pedagang.
“Saya belum tahu lagi informasi terkini. Rencana dari Disperindag itu mau dipindahin saja. Awalnya kan Juni mau dipindahin, cuman batal,” ungkap Suryadi di kediamannya.
Belum adanya kepastian itu menurutnya membuat pedagang kebingungan. Karena, rencana Pemkot Tangsel itu, terkait dengan nasib dari keberlangsungan usaha warga yang mengais rejeki di pasar tradisional itu
“Nah ini lah Disperindag enggak nyata dan membuat susah pedagang, apalagi lagi COVID-19 kaya gini makin susah. Kalau saran saya pastikan dulu hari, tanggal, bulan. Jangan sampai gagal lagi karena pedagang nunggu kepastian untuk pemindahan,” tuturnya. (Red/Dh).