BANTEN OKE
Diduga Terseret Arus Gorong-Gorong, Mayat Bocah di Temukan Tewas di Depan Tempat Usaha Kakeknya
Ramai di medsos tentang kehilangan bocah berumur 2,5 tahun berinisial MHS luput dari pengawasan kedua orang tuanya. Kejadian bermula sekitar pukul 15.30 Wib di share atau di posting ulang melalui group WhatsApp lingkungan.
Hal tersebut di terangkan oleh koordinator keamanan RW komplek Pondok Pucung Indah II, tentang hilangnya sosok MHS. Pada interaksi aktif di group WA warga, ada informasi yang beredar bahwa hilangnya anak tersebut di bawa oleh orang tak di kenal.
“Iya, kejadian kehilangannya pada kisaran Rabu pukul 15.30. Sempet ada yang bilang anak tersebut di bawa oleh orang tak dikenal. Informasi pembahasan berita kehilangan tersebut berlanjut hingga pukul 01.00 dini hari,” terang Romi.
Hingga pukul 06.40 pagi, bocah tanpa dosa tersebut ditemukan tewas oleh warga yang kebetulan melintas di aliran selokan RW:06 persis dimana kakeknya biasa berjualan buah Pujasera. Jalan Kemuning Raya bersebelahan dengan Taman dan posyandu.
Penyebab tewasnya balita tersebut masih menjadi perbincangan di kalangan lingkungan sekitar, pasalnya, tewasnya MHS belum di ketahui pasti, dan hingga kini kasus tersebut masih dalam penyelidikan unit reskrim polsek Pondok Aren.
Ketua RT:11, Untung Japo menegaskan, pihaknya mengklaim telah berjaga melalui security komplek hingga pukul 05.00. Dan ia belum menanyakan kepada security yang bertugas pada malam itu.
“Kami disini punya security yang berjaga hingga pukul 05.00 Subuh. Dan biasanya, jika ada apa-apa dia (Security) pasti lapor kesaya,” tegas Japo.
Dari kejadian tewasnya MHS, Japo juga memaparkan, dirinya mencurigai adanya kejanggalan atas tewasnya bocah tersebut di wilayahnya. Lebih lanjut, Japo akan ikut membantu jika di perlukan oleh polisi agar kasus tewasnya bocah menjadi terang-benderang.
“Saya masih bingung, kok bisa balita itu di temukan di wilayah saya. Saya akan turut membantu pihak polsek Pondok Aren untuk segera mengungkap kasus ini,” jelasnya
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren AKP Erwin Subekti menjelaskan kepada awak media, dugaan sementara tewasnya MHS disebabkan terseret arus air hujan yang cukup besar.
“Sebelum ditemukan tewas, laporannya terkait anak hilang. Kemudian balita tersebut ditemukan tewas. Lalu kita cek TKP bersama binamas dan menelusuri aliran selokan,” terang Erwin (5/1/2023).
Di katakannya, pencarian informasi terkait hilangnya balita MHS, pihaknya secara intensif melakukan pencarian sejak pukul 01.00 dan terkendala hujan yang cukup lebat.
“Kami sudah cari tapi tidak ketemu. Karena situasinya hujan. Dan menurut keterangan keluarganya, anak balita tersebut sempat bermain-main bersama kakaknya yang berusia 5 tahun,” terangnya.
Masih menurut Erwin, saat asik bermain dengan kakaknya, kakaknya tersebut di panggil oleh sang ibu dan akhirnya meninggalkan MHS bermain sendiri di luar.
“Kakaknya dipanggil ibunya. Ketika kakaknya masuk, anak itu bermain sendiri diluar sehingga ibunya ini kurang memperhatikan anaknya. Dan saat sang ibu tengah mengepel kemudian tersadar, dia lalu mencari anaknya sudah tidak ada,” jelasnya
Lebih lanjut, hasil sementara oleh TKP di lapangan, dugaan tewasnya balita tersebut lantaran terseret arus selokan yang cukup deras. Karena, dari luka-luka yang di temukan pada kakinya yang terkelupas.
“Sementara dugaan kami terseret arus selokan. Dan di kaitkan dengan situasinya dekat selokan. Kami temukan sudah tewas dalam kondisi terlentang,” ucapnya
Erwin juga menjelaskan, sikap keluarga tentang kasus tersebut meminta untuk tidak dilakukan autopsi. Dan hingga saat ini, jenazah MHS akan di kebumikan secara mandiri oleh pihak keluarga.
“Keluarganya sudah membuat pernyataan keberatan untuk di lakukannya autopsi balita yang meninggal, dan info ia dibawa oleh orang tak dikenal belum terbukti, namun kami masih mengumpulkan bukti CCTV yang ada,” (Adt)