Connect with us

Tips Isolasi Mandiri pada Pasien Covid-19

dr. Iin Rahmania Inayatillah, Sp.P

Edukasi

Tips Isolasi Mandiri pada Pasien Covid-19

Penelitian menunjukan bahwa varian Delta dikaitkan dengan resiko penularan rumah tangga yang diperkirakan 60 persen lebih tinggi daripada varian Alfa, yang sudah lebih jauh menular daripada versi asli virus. Varian Delta juga meningkatkan jumlah kasus rawat inap dan juga menurunkan evektifitas vaksin.

Sudah ditemukan di berbagai kota di Indonesia dengan jumlah tebanyak dibanding dengan varian Alfa atau Beta. Dari total 211 kasus, 160 merupakan varian Delta, 45 kasus varian Alfa dan 6 kasus varian Beta.

Orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 (tidak bergejala atau bergejala sangat ringan) tidak harus dirawat di rumah sakit. Mereka bisa memulihkan diri dengan melakukan isolasi mandiri (isoman). Tentu saja, ada sejumlah aturan yang membuat penderita Covid boleh melakukan isoman.

Demikian disampaikan salah satu dokter RSU Kota Tangerang Selatan dr. Iin Rahmania Inayatillah Sp.P saat webinar dengan tema ‘Isolasi Mandiri pada Pasien Covid-19,” Senin (15/08/21).

Iin mengungkapan bahwa isoman (Isolasi Mandiri-red) bertujuan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, dan juga menjaga keluarga dan lingkungan sekitar.

“Tanpa isoman, 1 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan tetap beraktifitas, nantinya akan menularkan rekan kerja, teman atau keluarga yang kita cintai,” ungkapnya.

Pasien positif Covid-19 yang dapat isoman, jika hasil tes PCR positif tanpa gejala atau bergejala tanpa sesak. Sedangkan, untuk pasien positif covid yang merasakan sesak napas dengan frekuensi lebih dari 24 kali permenit atau saturasi oksigen dibawah 94 persen, diharuskan ke rumah sakit.

“Pasien covid-19 tanpa gejala harus isolasi mandiri selama 10 hari sejak pengambilan swab. Untuk yang gejala ringan 10 hari dengan catatan ditambah 3 hari bebas gejala apapun. Kemudian, bagi yang kontak erat dengan kasus Covid-19, diharuskan isoman selama 14 hari sejak kontak dengan kasus Covid-19,” Imbuh Iin.

Setelah selesai isoman, lanjut Iin, lakukan kontrol ke fasilitas kesehatan pertama (puskesmas/klinik) dan tidak perlu melakukan pemeriksaan PCR di akhir masa isoman.

Iin menjelaskan, ada beberapa yang harus dilakukan saat menjalankan isolasi mandiri, diantaranya:

1. Buka jendela kamar untuk cahaya matahari masuk dan sirkulasi udara.

2. Berjemur matahari 10-15 menit sebelum jam 9 pagi dan setelah jam 3 sore.

3. Pakai masker saat bertemu keluarga atau orang lain dirumah.

4. Rutin cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer.

5. Olahraga rutin 3-5 kali seminggu.

6. Makan bergizi seimbang 3 kali sehari secara teepisah dengan keluarga.

7. Pisahkan cucian kotor dengan pakaian kotor keluarga lainnya.

8. Bersihkan kamar setiap hari, gunakan APD (minimal masker).

9. Cuci alat makan sendiri setelah digunakan.

10. Periksa suhu tubuh dan saturasi oksigen setiap pagi dan malam.

11. Tidur di kamar pribadi yang terpisah dengan anggota keluarga yang lain.

Pasien covid yang isoman, perlu menyediakan alat dirumah berupa termometer (pengukur suhu) dan oxymeter (pengukur saturasi oksigen).

Siapkan juga obat/suplemen yang perlu diminum antara lain:

1. Vitamin C non acidic tiga kali sehari 500 mg selama 2 minggu, tablet hisap vitamin C dua kali sehari selama 1 bulan, kemudian multivitamin yang mengandung vitamin C sehari 1-2 tablet selama 1 bulan, serta multivitamin yang mengandung vitamin C, B, E, Zinc.

2. Vitamin D Suplemen 400 – 1.000 IU perhari dan Obat 1.000 – 5.000 IU perhari.

3. Lanjutkan minum obat penyakit komorbid (bila ada) bagi yang punya penyakit hipertensi, maka obat hipertensi dilanjutkan.

4. Bagi yang gejala ringan Antivirus (hanya dengan resep dokter) dan pengobatan sesuai gejala (misal demam maka boleh minum paracetamol).

Dokter spesialis Pulmonologi itu juga menganjurkan kepada pasien Covid-19 untuk selalu menjaga kesehatan jiwanya.

“Banyak berdoa, jangan lupa tetap jalin koneksi dengan komunitas beragama masing-masing, bicara dengan keluarga/kerabat tentunya secara daring, kurangi paparan social media dan berita mengenai covid, dan lakukan kegiatan yang anda sukai selama sesuai protokol kesehatan,” terang bu Dokter Iin sapaan akrabnya.

“Jangan lupa untuk berolahraga agar fresh, sehat dan meningkatkan sistem imun, kemudian tidur yang cukup dan lengkapi kebutuhan nutrisi dengan makan yang cukup dan bergizi,” tambah Iin.

Pasien Covid-19 yang sedang atau telah menyelesaikan Isoman dan dinyatakan sembuh, mereka juga diharapkan menjadi agen edukasi untuk keluarga dan lingkungan sekitarnya.

“Untuk pasien yang sedang atau telah menyelesaikan islolasi mandiri, jadilah agen edukasi untuk keluarga dan lingkungan sekitar. Beritahu mereka untuk mempertimbangkan penggunaan masker ganda atau masker setara n95, sering mencuci tangan dengan sabun dan air atau dengan handsanitizer, segera lakukan vaksinasi, dan jangan percaya hoax atau menyebar hoax,” pungkasnya. (ADV).

To Top