Info SKPD
Trans Anggrek Terintegrasi Moda Transportasi Massal
18.143.23.153- Pemerintah Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) telah meluncurkan pengoperasian bus Trans Anggrek Circle Line pada Mei 2015 lalu.
Moda transportasi tersebut dirancang untuk melayani publik dan mengatasi kemacetan serta meningkatkan kesadaran masyarakat beralih dari penggunaan mobil pribadi ke transportasi massal.
Dalam pelaksanaannya, bus Trans Anggrek sudah memiliki sejumlah rute dan membuka shulter-shulter yang ditentukan melalui beberapa koridor, sehingga ditargetkan bisa mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan raya dan masyarakat mudah mendapatkan pelayanan.
Di antara ruter itu Jalan Pondok Cabe, Jalan RE Martadinata, Jalan Ir H Djuanda, Jalan Prabu Siliwangi, Jalan Benda Raya, Jalan Ciater Raya, Jalan Rawa Buntu-Buaran.
Rute-rute dilalui Trans Anggrek melalui tempat pusat pemerintahan, sentra bisnis, dan stasiun kereta api. Bus ini menjadi shuttle bus bagi warga untuk bepergian ke sekolah, perkantoran dan stasiun kereta api.
Moda transportasi ini, menurut Kepala Dishubkominfo Sukanta, merupakan bagian penting dalam membenahi sistem transportasi di Kota Tangsel. Keberadaan bus Trans Anggrek menghubungkan seluruh stasiun kereta api di Kota Tangsel serta terkoneksi dengan APTB, selanjutnya akan terintegrasi ke Bandara Soekarno-Hatta dan moda transportasi massal lainnya yang tengah direalisasikan pemerintah pusat dan DKI Jakarta yaitu Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transport (MRT).
“Diharapkan, masyarakat bisa dengan praktis menuju stasiun kereta untuk melanjutkan perjalanan ke Jakarta dan sekitarnya,†ujarnya.
Dishubkominfo untuk memberikan kenyamanan pelanggan Trans Anggrek dengan melengkapi seluruh armadanya berupa fasilitas layak di antaranya AC, kamera CCTV, WiFi, dan Global Positioning System (GPS).
Sementara terkait jadwal operasional Bus Trans Anggrek ialah pada jam kerja yaitu Senin sampai Jumat menjadi tiga shift. Pagi mulai jam 06.00 09.00 WIB, siang jam 11.00-14.00 WIB serta sore jam 16.00 18.00 WIB.
Sekretaris Dinas Dishubkominfo Tangsel, Taryono mengatakan, konsep circle Tangsel tersebut nantinya menjadi jaringan terintegrasi yang dapat menghubungkan antar kecamatan, terutama pada pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan perkantoran, serta menjadi pengumpang atau terintegrasi dengan moda transportasi massal untuk DKI Jakarta dan Tangerang.
Sedangkan, untuk melengkapi konsep circle Tangsel pihaknya membangun Terminal Pondok Cabe di Pamulang sebagai terminal bus antar provinsi yakni Banten, DKI dan Jawa Barat.
Terminal Pondok Cabe sendiri saat ini luasnya tiga hektare dan akan diperluas menjadi lima sampai enam hektare, selain itu juga akan dibangun akses khusus ke terminal. Akses tersebut direncanakan melalui fly over atau underpass dengan dilengkapi pusat perbelanjaan serta akan dibangun sub-sub terminal.
Keberadaan terminal itu, diharapkan semakin memperkuat integrasi jaringan transportasi antar wilayah apalagi nantinya aka nada Tol Serpong-Balaraja. “Hal itu akan terkoneksi dengan moda transportasi lain seperti yang telah ada saat ini yakni Trans Anggrek,†ujar Taryono. (adv)